Senin, 16 November 2015

Hadits Tentang Shalat (Kewajiban Shalat)

بِسْــــــمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْم

Kewajiban Mendirikan Shalat
Hadits tentang shalat (kewajiban shalat)
Sholat
Kewajiban atau perintah untuk mendirikan shalat sebagaimana dalam firman Allah SWT dan dalam beberapa hadits berikut ini :
Firman Allah SWT :
... وَ اَقِمِ الصّلوةَ لِذِكْرِيْ. طه:14
…. dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku. [QS. Thaahaa : 14]
فَاَقِيْمُوا الصَّلوةَ، اِنَّ الصَّلوةَ كَانَتْ عَلَى اْلمُؤْمِنِيْنَ كِتَابًا مَوْقُوْتًا. النساء: 103
Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [QS. An-Nisaa' : 103]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بُنِيَ اْلاِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ اِقَامِ الصَّلاَةِ، وَ اِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَ حَجّ اْلبَيْتِ وَ صَوْمِ رَمَضَانَ. احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار 1: 333
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Islam itu terdiri atas lima rukun. Mengakui bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya Muhammat itu adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, hajji ke Baitullah dan puasa Ramadlan. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 333]
عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بَيْنَ الرَّجُلِ وَ بَيْنَ اْلكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ. الجماعة الا البخارى و النسائى، فى نيل الاوطار 1: 340
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “(Yang membedakan) antara seseorang dan kekufuran adalah meninggalkan shalat”. [HR. Jama’ah, kecuali Bukhari dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 340]
عَنْ بُرَيْدَةَ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اَلْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَ بَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ. فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ. الخمسة، فى نيل الاوطار 1: 343
Dari Buraidah RA, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah kufur”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ اَنَّ اَعْرَابِيًّا جَاءَ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ ص ثَائِرَ الرَّأْسِ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَخْبِرْنِى مَا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ ! قَالَ: الصَّلَوَاتُ اْلخَمْسُ، اِلاَّ اَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا. قَالَ: اَخْبِرْنِى مَا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الصّيَامِ ! قَالَ: شَهْرُ رَمَضَانَ اِلاَّ اَنْ تَطَوَّعَ شَيْئًا. قَالَ: اَخْبِرْنِى مَا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ مِنَ الزَّكَاةِ ! قَالَ: فَاَخْبَرَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص بِشَرَائِعِ اْلاِسْلاَمِ كُلّهَا. فَقَالَ: وَ الَّذِى اَكْرَمَكَ، لاَ اَطَّوَّعُ شَيْئًا وَ لاَ اَنْقُصُ مِمَّا فَرَضَ اللهُ عَلَيَّ شَيْئًا. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. اَفْلَحَ اِنْ صَدَقَ اَوْ دَخَلَ اْلجَنَّةَ اِنْ صَدَقَ. احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار 1: 335
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, bahwa seorang Arab gunung datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan rambutnya kusut, lalu ia bertanya, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari shalat ?”. Beliau bersabda, “Shalat-shalat yang lima, kecuali kamu mau melakukan yang sunnah”. Ia bertanya, “Beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari puasa ?”. Beliau SAW bersabda, “Puasalah bulan Ramadlan, kecuali kamu mau melakukan yang sunnah”. Ia bertanya lagi, “Beritahukanlah kepadaku, apa yang Allah wajibkan kepadaku dari zakat ?’. Thalhah berkata : Lalu Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya tentang syariat-syariat Islam seluruhnya. Lalu orang Arab gunung itu berkata, “Demi Allah yang telah memuliakan engkau, saya tidak akan menambah sesuatu dan tidak akan mengurangi sedikitpun dari apa-apa yang telah diwajibkan oleh Allah kepada saya”. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Pasti ia akan bahagia, jika benar. Atau pasti ia akan masuk surga jika benar (ucapannya)”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 335]
عَنْ اَنَسِ بْنَ مَالِكٍ رض قَالَ: فُرِضَتْ عَلَى النَّبِيّ ص الصَّلَوَاتُ لَيْلَةَ اُسْرِيَ بِهِ خَمْسِيْنَ، ثُمَّ نُقِصَتْ حَتَّى جُعِلَتْ خَمْسًا. ثُمَّ نُوْدِيَ: يَا مُحَمَّدُ اِنَّهُ لاَ يُبَدَّلُ اْلقَوْلُ لَدَيَّ وَ اِنَّ لَكَ بِهذِهِ اْلخَمْسِ خَمْسِيْنَ. احمد و النسائى و الترمذى و صححه، فى نيل الاوطار 1: 334
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Diwajibkan shalat itu pada Nabi SAW pada malam Isra’, lima puluh kali. Kemudian dikurangi sehingga menjadi lima kali, kemudian Nabi dipanggil, “Ya Muhammad, sesungguhnya tidak diganti (diubah) ketetapan itu di sisi-Ku. Dan sesungguhnya lima kali itu sama dengan lima puluh kali”. [HR. Ahmad, Nasai dan Tirmidzi. Dan Tirmidzi menshahihkannya, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 334]
عَنِ الشَّعْبِيّ اَنَّ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَدْ فُرِضَتِ الصَّلاَةُ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ بِمَكَّةَ. فَلَمَّا قَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ ص اْلمَدِيْنَةَ زَادَ مَعَ كُلّ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، اِلاَّ اْلمَغْرِبَ فَاِنَّها وِتْرُ النَّهَارِ وَ صَلاَةُ اْلفَجْرِ لِطُوْلِ قِرَاءَتِهِمَا. قَالَ: وَ كَانَ اِذَا سَافَرَ صَلَّى الصَّلاَةَ اْلاُوْلَى. احمد
Dari ‘Asy-Sya’bi bahwa ‘Aisyah RA pernah berkata : Sungguh telah difardlukan shalat itu dua rekaat dua rekaat ketika di Makkah. Maka tatkala Rasulullah SAW tiba di Madinah (Allah) menambah pada masing-masing dua rekaat itu dengan dua rekaat (lagi), kecuali shalat Maghrib, karena sesungguhnya shalat Maghrib itu witirnya siang, dan pada shalat Fajar (Shubuh), karena panjangnya bacaannya”. Asy-Sya’bi berkata, “Dan adalah Rasulullah SAW apabila bepergian (safar), beliau shalat sebagaimana pada awalnya (dua rekaat)”. [HR. Ahmad 6 : 241]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ عَنِ النَّبِيّ ص اَنَّهُ ذَكَرَ الصَّلاَةَ يَوْمًا فَقَالَ: مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَ بُرْهَانًا وَ نَجَاةً يَوْمَ اْلقِيَامَةِ. وَ مَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ تَكُنْ لَهُ نُوْرًا وَ لاَ بُرْهَانًا وَ لاَ نَجَاةً. وَ كَانَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ وَ فِرْعَوْنَ وَ هَامَانَ وَ اُبَيّ بْنِ خَلَفٍ. احمد، فى نيل الاوطار 1: 343
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, dari Nabi SAW bahwa beliau pada suatu hari menerangkan tentang shalat, lalu beliau bersabda, “Barangsiapa memeliharanya, maka shalat itu baginya sebagai cahaya, bukti dan penyelamat pada hari qiyamat. Dan barangsiapa tidak memeliharanya, maka shalat itu baginya tidak merupakan cahaya, tidak sebagai bukti, dan tidak (pula) sebagai penyelamat. Dan adalah dia pada hari qiyamat bersama-sama Qarun, Fir’aun, Haaman, dan Ubay bin Khalaf”. [HR. Ahmad, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 343]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: اِنَّ اَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الصَّلاَةُ اْلمَكْتُوْبَةُ فَاِنْ اَتَمَّهَا وَ اِلاَّ قِيْلَ. اُنْظُرُوْا، هَلْ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَاِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ اُكْمِلَتِ اْلفَرِيْضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ اْلاَعْمَالِ اْلمَفْرُوْضَةِ مِثْلُ ذلِكَ. الخمسة، فى نيل الاوطار 1: 345
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pertama-tama perbuatan manusia yang dihisab pada hari qiyamat, adalah shalat wajib. Maka apabila ia telah menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya). Tetapi apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan (kepada malaikat), “Lihatlah dulu, apakah ia pernah mengerjakan shalat sunnah ! Jika ia mengerjakan shalat sunnah, maka kekurangan dalam shalat wajib disempurnakan dengan shalat sunnahnya”. Kemudian semua amal-amal yang wajib diperlakukan seperti itu”. [HR. Khamsah, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 345]
عَنِ بْنِ مُحَيْرِيْزٍ اَنَّ رَجُلاً مِنْ بَنِى كِنَانَةَ يُدْعَى اْلمُخْدَجِيَّ سَمِعَ رَجُلاً بِالشَّامِ يُدْعَى اَبَا مُحَمَّدٍ يَقُوْلُ: اِنَّ اْلوِتْرَ وَاجِبٌ. قَالَ اْلمُخْدَجِيُّ: فَرُحْتُ اِلَى عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، فَاَخْبَرْتُهُ فَقَالَ عُبَادَةُ: كَذَبَ اَبُوْ مُحَمَّدٍ. سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللهُ عَلَى اْلعِبَادِ. مَنْ اَتَى بِهِنَّ لَمْ يُضَيّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اِسْتِخْفَافًا بِحَقّهِنَّ كَانَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدًا اَنْ يُدْخِلَهُ اْلجَنَّةَ. وَ مَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللهِ عَهْدٌ. اِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَ اِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ. احمد و ابو داود و النسائى، فى نيل الاوطار 1: 344
Dari Ibnu Muhairiz, bahwa seorang laki-laki dari Bani Kinanah yang bernama Al-Mukhdajiy pernah mendengar seorang laki-laki di Syam yang bernama Abu Muhammad, ia berkata : Sesungguhnya shalat witir itu wajib. Mukhdajiy berkata : Lalu aku pergi kepada ‘Ubadah bin Shamit untuk memberitahukan kepadanya. Maka ‘Ubadah berkata, “Abu Muhammad dusta, sebab aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Shalat yang diwajibkan Allah atas hamba-hamba-Nya itu adalah lima. Barangsiapa mengerjakannya tanpa menyia-nyiakan sedikitpun daripadanya karena hendak memperingan kewajibannya, maka dia dapat jaminan dari Allah, (yaitu) bahwa Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Dan barangsiapa tidak melakukannya, maka tidak mendapat jaminan dari Allah, (yiatu) bila Allah menghendaki, maka Dia akan menyiksanya, dan bila Dia menghendaki, maka Dia akan mengampuninya”. [HR. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 344]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اُمِرْتُ اَنْ اُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَ يُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَ يُؤْتُوا الزَّكَاةَ. فَاِذَا فَعَلُوْا ذلِكَ عَصَمُوْا مِنّى دِمَاءَهُمْ وَ اَمْوَالَهُمْ اِلاَّ بِحَقّ اْلاِسْلاَمِ. وَ حِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ. احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار 1: 336
Dari Ibnu ‘Umar, bahwa Nabi SAW bersabda, “Aku diperintah untuk memerangi orang-orang, sehingga mereka mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Kemudian apabila mereka telah melaksanakan yang tersebut itu, mereka mendapat perlindungan dariku, tentang darah mereka dan harta mereka, kecuali yang dibenarkan Islam. Sedang perhitungan mereka, adalah di tangan Allah ‘Azza wa Jalla”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 336]
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اْلخُدْرِيّ قَالَ: بَعَثَ عَلِيٌّ وَ هُوَ بِاْليَمَنِ اِلَى النَّبِيّ ص بِذُهَيْبَةٍ فَقَسَّمَهَا بَيْنَ اَرْبَعَةٍ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِتَّقِ اللهَ. فَقَالَ: وَيْلَكَ اَوَلَسْتُ اَحَقَّ اَهْلِ اْلاَرْضِ اَنْ يَتَّقِيَ اللهَ! ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ. فَقَالَ خَالِدُ بْنُ اْلوَلِيْدِ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اَلاَ اَضْرِبُ عُنُقَهُ؟ فَقَالَ: لاَ، لَعَلَّهُ اَنْ يَكُوْنَ يُصَلّى. فَقَالَ خَالِدٌ: وَ كَمْ مِنْ مُصَلّ يَقُوْلُ بِلِسَانِهِ مَا لَيْسَ فِى قَلْبِهِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنّى لَمْ اُوْمَرْ اَنْ اُنَقّبَ عَنْ قُلُوْبِ النَّاسِ وَ لاَ اَشُقَّ بُطُوْنَهُمْ. مختصر من حديث احمد و البخارى و مسلم، فى نيل الاوطار 1: 338
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy, ia berkata : Ali yang waktu itu berada di Yaman, pernah mengirim sekeping emas pada Nabi SAW. Lalu Nabi SAW membagikannya kepada empat orang. Kemudian ada seorang laki-laki berkata, “Ya Rasulullah, takutlah kepada Allah (karena menganggap Nabi SAW tidak adil dalam pembagian itu). Lalu Nabi SAW menjawab, “Celaka kamu, bukankah aku orang yang paling baik diantara penduduk bumi ini yang bertaqwa kepada Allah ?”. Kemudian laki-laki itu berpaling. Lalu Khalid bin Walid bertanya, “Ya Rasulullah, bolehkah aku penggal lehernya ?”. Nabi SAW menjawab, “Jangan, barangkali dia melakukan shalat”. Khalid berkata, “Berapa banyak orang yang shalat yang hanya menyatakan dengan lisannya saja, tetapi tidak demikian di dalam hatinya”. Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya aku tidak diperintahkan untuk menyelidiki hati-hati manusia, dan tidak pula untuk membelah perut-perut mereka”. [Diringkas dari suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari dan Muslim, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 338]
Menyuruh anak kecil untuk shalat
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. مُرُوْا صِبْيَانَكُم بِالصَّلاَةِ لِسَبْعِ سِنِيْنَ وَ اضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا لِعَشْرِ سِنِيْنَ وَ فَرّقُوْا بَيْنَهُمْ فِى اْلمَضَاجِعِ. احمد و ابو داود، فى نيل الاوطار 1: 348
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari datuknya, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anak kecilmu melakukan shalat pada (usia) tujuh tahun, dan pukullah mereka (bila lalai) atasnya pada (usia) sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka pada tempat-tempat tidur”. [HR. Ahmad dan Abu Dawud, dalam Nailul Authar juz 1, hal. 348]
Keterangan :
Hadits tersebut menunjukkan wajibnya bagi orang tua menyuruh (mendidik) anak-anaknya untuk melakukan shalat, apabila mereka berusia tujuh tahun. Dan mereka harus dipukul (diberi hukuman) karena meninggalkannya, apabila berusia sepuluh tahun. Dan mereka harus dipisahkan tempat tidurnya.
Selanjutnya baca ini hadits tentang Waktu Untuk Sholat


سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Rabu, 14 Oktober 2015

biografi abah guru



A. Sekilas Tentang KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Suara beliau sangatlah khas nan merdu. Beliau merupakan perintis pembacaan Maulid Simtuddurar atau yang biasa dikenal dengan sebutan Maulid Habsyi di Pulau Borneo. Beliau merupakan satu diantara ulama kharismatik yang bukan hanya dihormati oleh umat, bahkan para ulama dan pejabat pun menghormati sosok beliau.
Beliau adalah Tuan Guru KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang biasa disebut Guru Ijai atau Guru Sekumpul. Beliau merupakan sekian dari “permata” yang berada di Martapura Kalimantan Selatan.
Al’alimul ‘allamah Al’arif Billah As-Syeikh Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah putra dari Al-‘arif Billah Abdul Ghani putra Haji Abdul Manaf putra Muhammad Seman putra Haji Muhammad Sa’ad putra Haji Abdullah putra Al’alimul ‘alamah Mufti Khalid putra Al’alimul ‘allamah Khalifah Haji Hasanuddin putra Maulana Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Beliau dilahirkan di malam Rabu 27 Muharram 1361 H. bertepatan dengan 11 Februari 1942 M di Desa Tunggulirang Seberang, Martapura.
Ketika beliau tinggal di Desa Tunggulirang beliau tidak menyusu kepada ibu beliau, tetapi hanya mengisap air liur Al’arif Billah H. Abdurrahman atau Haji Adu hingga kenyang selama empat puluh hari.
Sewaktu kecil beliau diberi nama Qusyairi. Semenjak kecil beliau merupakan salah seorang anak yang terpelihara (mahfuzh), sifat pembawaan beliau dari kecil yang lain dari yang lain diantaranya adalah beliau tidak pernah bermimpi basah (ihtilam).
Sedari kecil beliau selalu berada disamping kedua orang tua dan nenek beliau yang bernama Salbiah. Beliau dipelihara dengan penuh kasih sayang dan berdisiplin dalam pendidikan agama. Sejak dini oleh kedua orang tua dan nenek beliau sudah ditanamkan nilai-nilai ketauhidan dan akhlak yang mulia dan penanaman nilai-nilai Qur’ani dengan mengajari beliau al-Qur’an.
Abdul Ghani putra Abdul Manaf, ayah dari KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani juga adalah seorang pemuda yang shalih dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan sangat kuat dengan menyembunyikan cerita dan cobaan, tidak pernah mengeluh kepada siapapun. Beberapa cerita yang diriwayatkan adalah, sewaktu kecil beliau sekeluarga yang terdiri dari empat orang hanya makan satu nasi bungkus dengan lauk satu biji telur dibagi empat. Tak pernah satu kalipun di antara mereka yang mengeluh.

 Pada masa-masa itu juga ayahanda beliau membuka kedai minuman. Setiap kali ada sisa teh, ayahanda beliau selalu meminta izin kepada pembeli untuk diberikan kepada beliau. Sehingga kemudian sisa-sisa minuman itu dikumpulkan dan diberikan untuk keluarga. Adapun sistem mengatur usaha dagang, setiap keuntungan dagang itu mereka bagi menjadi tiga bagian. Sepertiga untuk menghidupi kebutuhan keluarga, sepertiga untuk menambah modal usaha dan sepertiganya lagi untuk disumbangkan.
Meski dari keluarga dengan ekonomi yang kurang memadai, namun mereka selalu memperhatikan pendidikan anaknya dengan membantu guru-gurunya meski dengan bantuan ala kadarnya. Setiap berangkat mengaji, beliau (KH. Muhammad Zaini) selalu dibekali dengan sebotol kecil minyak tanah yang diberikan kepada guru beliau, salah satunya adalah kepada Guru Muhammad Hasan, Pasayangan, guru yang mengajari beliau al-Qur’an.
Di usia kurang dari tujuh tahun beliau dimasukkan untuk bersekolah di madrasah di Kampung Keraton, Martapura, selama dua tahun dan meneruskan ke jenjang selanjutnya di Madrasah Darussalam Martapura hingga selesai.

B. Guru-Guru KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
1. Tingkat Tahdhiri/Ibtidai di Keraton:
- Guru Muhammad Zaini Umar
- Guru Abdul Mu’iz
2. Tingkat Tahdhiri/Ibtidai Madrasah Darussalam:
- Guru Sulaiman
- Guru H. Abdul Hamid Husein
- Guru H. Mahalli Abdul Qadir
- Guru Muhammad Zain
- Guru H. Rafi’i
- Guru Syahran
3. Pada tingkat Tsanawiyah dan Aliyah Pondok Pesantren Darussalam:
- KH. Husein Dahlan
- KH. Salman Yusuf
- KH. Sya’rani Arif
- KH. Husein Qadri
- KH. Salim Ma’ruf
- KH. Seman Mulia
- KH. Salman Abdul Jalil
4. Guru dalam ilmu tajwid
- KH. Sya’rani Arif
- Qari dan Hafizh H. Nashrun Thahir
- Qari dan Hafizh H. Aini, Kandangan
5. Guru dalam Tasawwuf dan Suluk
- KH. Muhammad Syarwani Abdan
- Kiyai Falak, Bogor
- Quthb Syeikh Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi
6. Sanad-sanad dalam ilmu thariqat dan berbagai ilmu yang diperoleh dari:
- Quthb Syeikh Sayyid Muhammad Amin al-Kutbi
- Quthb Syeikh Sayyid Abdul Qadir al-Barr
- Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki
- Syeikh Hassan Masysyath
- Syeikh Muhammad Yasin, Padang
- Kiyai Falak, Bogor
- Syeikh Ismail Zein Yasin al-Yamani
7. Guru pertama secara ruhani atau mimpi:
- Al’alimul’allamah Ali Junaidi Berau bin Al’alimul Fadhil Qadhi H. Muhammad Amin bin Al’alimul’allamah Mufti H. Jamaluddin bin Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
- Al’alimul’allamah H. Muhammad Syarwani Abdan; kemudian beliau menyerahkan kepada Kiyai Falak yang kemudian beliau serahkan kepada al’alimul’allamah Al-‘arif Billah As-Syeikh Quthb As-Sayyid Muhammad Amin Kutbi, kemudian beliau serahkan kepada Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang selanjutnya dipimpin langsung oleh Rasulullah Saw.
Atas saran KH. Ali Junaidi, Berau beliau dianjurkan untuk belajar kepada KH. Muhammad, Desa Gadung, Rantau putra dari Syeikh Salman al-Farisi putra Qadhi H. Mahmud putra Asiah putri Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari untuk mempelajari ilmu tentang “Nur Muhammad”.

C. Perjalanan Hidup dan Sifat-Sifat Mulia KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
1. Karunia Allah Swt
Dalam usia kurang sepuluh tahun beliau sudah mendapat keistimewaan dan anugerah berupa kasyaf hisyi yaitu dapat mengetahui dan mendengar apa yang berada di dalam sesuatu dan yang tersembunyi dan terdinding. Suatu ketika beliau berjalan-jalan di hutan, rerumputan memberi beliau salam dan menyebutkan kegunaannya untuk pengobatan dan berbagai khasiat lainnya. Begitu pula dengan bebatuan dan besi, namun semuanya itu tidak diperhatikan beliau karena beliau anggap hanya sebagai cobaan dan ujian.
Kurang lebih pada usia yang sama pada malam jum’at beliau bermimpi melihat sebuah bahtera (kapal) besar yang turun dari langit dan di muka kapal itu terdapat pintu masuk dan terdapat seorang penjaga seorang lelaki berjubah putih dan di pintunya tertulis Safinatul Awliya (Bahtera para Wali Allah). Tatkala beliau berusaha masuk ke dalam kapal, beliau dihalau penjaganya hingga tersungkur dan beliau pun langsung terbangun. Malam jum’at berikutnya mimpi tersebut terulang kembali hingga pada malam jum’at ketiga beliau bermimpikan yang sama dan beliau diperkenankan masuk ke dalam bahtera tersebut dan disambut oleh seorang syeikh dan di dalamnya beliau melihat banyak kursi yang kosong. Setelah beberapa lama atau sekitar puluhan tahun ketika beliau beranjak dewasa dan menuntut ilmu ke tanah jawa ternyata orang yang menyambut beliau dan menjadi guru beliau yang pertama adalah orang yang menyambut beliau dalam mimpi tersebut.
2. Akhlak mulia KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Sejak kecil KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani hidup di tengah keluarga yang saleh dalam didikan orang tua dan bimbingan paman beliau KH. Seman Mulia, sehingga betul-betul tertanam dalam lubuk hati beliau sifat-sifat mulia, sabar, ridha, pasrah, kasih sayang, tidak pemarah, pemurah, sehingga apapun yang terjadi terhadap diri beliau, beliau tidak pernah mengeluh dan mengadu kepada orang tua sekalipun beliau pernah dipukul oleh orang yang dengki kepada beliau.
3. Seorang yang mencintai alim ulama
Beliau adalah orang yang sangat mencintai dan memuliakan ulama dan orang saleh, hal ini tampak sejak beliau masih kecil. Di masa kecil beliau selalu menunggu di jalan di mana biasanya KH. Zainal Ilmi lewat pada hari tertentu ketika hendak ke Banjarmasin, hanya untuk bersalaman dan mencium tangan KH. Zainal Ilmi.
4. Petunjuk Allah Swt
Di masa remaja KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani pernah bermimpi bertemu dengan Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husin dua cucu Rasulullah Saw dan keduanya masing-masing membawakan pakaian dan memakaikannya kepada beliau (KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani) dilengkapi dengan surban dan berbagai pakaian lainnya dan ketika itu beliau diberi gelar “Zainal ‘Abidin” (Perhiasan Para Ahli Ibadah).
Sesudah dewasa tampaklah kebesaran dan keutamaan beliau dalam berbagai hal. Banyak orang yang datang belajar kepada beliau. Para habaib senior, ulama, guru bahkan guru yang pernah mengajar beliau sekalipun. Beliau adalah seorang ulama yang mengumpulkan antara syariat, thariqat dan hakikat. Beliau pun adalah seorang yang hafal al-Qur’an serta tafsirnya, yaitu tafsir al-Jalalain.
5. Sangat sayang kepada orang tua dan keluarga serta bimbingan sang paman yang sangat berpengaruh
Pendidikan yang diberikan oleh paman beliau KH. Seman Mulia sangat berpengaruh dalam dirinya, selain mengajar beliau di sekolah paman beliau juga membawa beliau kepada ulama-ulama lainnya yang mempunyai keahlian khusus dan mengantar beliau langsung baik di Kalimantan maupun di luar Kalimantan, untuk mendalami tafsir dan hadits, beliau dibawa kepada As-Syeikh H. Sya’rani Arif sekalipun KH. Seman Mulia sebagai pagar semua bidang keilmuan namun sifat rendah hati beliau (tawadhu) itulah yang tertanam dalam diri beliau yang memberi pengaruh pada diri KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani.
Pernah suatu ketika beliau ingin bermain seperti anak-anak lainnya, beliau bersama teman yang biasa menemani beliau, pergi ke pasar. Namun apa yang terjadi ketika tiba di pintu gerbang pasar beliau melihat paman beliau dan menyuruh untuk pulang sedang teman beliau itu tidak melihat adanya sang paman. Dan beliau pun langsung pulang ke rumah.
Beliau (KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani) adalah seorang yang amat berbakti kepada kedua orang tua serta paman beliau. Sehingga suatu ketika mereka sakit sedikitpun beliau tidak pernah meninggalkan meski beliau sendiri dalam keadaan sakit.
6. Keturunan (Zurriyat) Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari
Beliau adalah seorang ulama keturunan Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang menghidupkan kembali amalan dan thariqat Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
7. Seorang ulama yang selalu di rindukan
Sifat lemah lembut, kasih sayang, ramah tamah, tidak pemarah dan pemurah sangat tampak pada diri beliau sehingga beliau sangat disenangi oleh segenap orang, sahabat serta murid beliau. Salah satu sifat beliau yang sangat mulia adalah kalau ada orang yang tidak senang melihat keadaan beliau dan member kritikan kepada beliau, maka beliau tidak membalasnya. Semua tamu-tamu yang bertandang ke rumah beliau selalu diberi jamuan serta berbagai nasehat yang berguna.
8. Kegiatan pengajian yang selalu ramai
Pada hari-hari pengajian sekalipun tidak diundang, murid-murid yang mengikuti pengajian beliau tidak kurang dari puluhan ribu orang yang datang dari berbagai penjuru daerah di Kalimantan Selatan dan dari daerah lainnya. Itu adalah karena semata-mata karunia Allah Swt yang diberikan kepada beliau dan menjadikan beliau sebagai seorang ulama “waratsatul anbiya” dan Allah telah tentukan beliau seorang yang alim lagi mulia.

D. Ajaran Agama dan Keramat KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
1. Ulama yang berakhlak al-Qur’an
Beliau adalah seorang yang mempunyai prinsip dalam berjihad itu benar-benar mencerminkan apa-apa yang terkandung dalam al-Qur’an, misalnya seperti beliau akan menghadiri suatu majelis yang sifatnya da’wah Islamiyah atau membesarkan (memuliakan) syi’ar Islam, maka sebelum beliau pergi ke tempat tersebut lebih dahulu beliau turut menyumbangkan harta beliau untuk pelaksanaannya, kemudian baru beliau datang. Jadi beliau benar-benar berjihad dengan harta lebih dahulu kemudian baru dengan badan dalam arti kata mengamalkan atau melaksanakan perintah al-Qur’an. Yang berbunyi:
             )التو بة : ٤۱)
“Dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS. at-Taubat: 41)
2. Satu-satunya ulama yang mendapatkan izin mengijazahkan Thariqat “As-Sammaniyah”
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah satu-satunya ulama di Kalimantan bahkan di Indonesia yang mendapat izin untuk mengijazahkan thariqat “As-Sammaniyah”. Karena itu banyak yang datang kepada beliau untuk mengambil bai’at thariqat tersebut, bukan saja dari Kalimantan bahkan yang datang dari Jawa dan daerah lainnya.
3. Ulama yang sangat berpengaruh dalam pengembangkan pendidikan agama Islam di Kalimantan Selatan
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah seorang zuriat Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari yang mengikuti jejak Datuk beliau yang asalnya tinggal di Keraton kemudian pindah membuka perkampungan baru di Dalampagar dan mengembangkan pendidikan agama di Dalampagar; maka beliau (KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani) pun pindah pula dari Keraton ke Sekumpul membuka Komplek perumahan yang dikenal dengan Komplek Ar-Raudah atau Dalam Regol, yang kemudian meluas ke sekelilingnya sehingga terbentuklah Gang Taufiq dan Gang Mahabbah dan lainnya. Di Sekumpul Komplek Ar-Raudah inilah KH. Muhammad Zaini mendidik para anak murid atau jamaah dalam meningkatkan iman, ilmu dan amal serta taqwa kepada Allah Swt yang dilengkapi dengan sarana ibadah (seperti Mushalla dan berbagai perlengkapannya).
Di Mushalla Ar-Raudah inilah beliau mengajar dan membawa jama’ah dalam beribadat mengamalkan apa yang dikaji atau diajarkan beliau, sehingga kata “kaji dan gawi” sangat jelas kelihatan dalam proses belajar dan mengajar yang dilaksanakan beliau.
4. Memunculkan buah rambutan pada saat belum musimnya
Ketika beliau masih tinggal di Keraton dimana biasanya setelah selesai pengajian atau pembacaan Maulid, beliau berbincang-bincang dengan beberapa orang murid yang masih belum pulang sambil bercerita tentang orang-orang tua dahulu, yang isinya untuk dapat diambil pelajaran dalam meningkatkan amaliyah. Tiba-tiba beliau bercerita buah rambutan yang pada waktu itu masih belum musimnya, dengan tiada disadari dan diketahui oleh yang hadir beliau mengacungkan tangan ke belakang dan kemudian tampak di tangan beliau satu biji buah rambutan masak yang kemudian buah rambutan tersebut langsung beliau makan.
5. Meminta Kepada Allah Swt Menurunkan Hujan
Pada suatu musim kemarau yang panjang, dimana hujan sudah lama tidak turun sehingga sumur-sumur sudah hampir mengering, maka cemaslah masyarakat ketika itu dan mengharap hujan akan segera turun. Melihat hal yang demikian banyak orang yang datang kepada beliau mohon minta do’a agar hujan segera turun, kemudian beliau lalu keluar rumah dan menuju pohon pisang yang berada di dekat rumah beliau. Setelah memanjatkan doa’ kepada Allah Swt dan bertawassul kepada Baginda Rasulullah Saw lalu beliau goyang-goyangkan pohon pisang tersebut dan tidak lama kemudian hujanpun turun dengan derasnya.
6. Air doa KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Banyak orang yang menderita sakit seperti batu ginjal, usus membusuk, anak yang tertelan jarum/peniti, orang yang sedang hamil dan bayinya jungkir serta meninggal di dalam perut ibunya, yang semuanya itu menurut keterangan dokter harus di operasi, namun keluarga mereka meminta doa dan pertolongan kepada KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani, maka dengan air yang beliau berikan semuanya dapat tertolong dan sembuh tanpa operasi.
Masih banyak keramat dari KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani. Yang tersebut di atas hanya sebagian dari sekian banyaknya keramat beliau yang di tulis oleh penulis. Memang keramat ini sangat sulit untuk akal sehat kita menerimanya, namun itulah kekuasaan Allah Swt yang ditunjukkan dan diberikan kepada seorang hamba yang dikasihi-Nya.

E. KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani sebagai Seorang Pemimpin Keluarga dan Umat Islam Kalimantan Selatan
1. Seorang yang adil lagi bijaksana
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah seorang ulama yang adil lagi bijaksana dalam memimpin dan mengayomi masyarakat dan keluarga, terutama terhadap isteri-isteri beliau yang berjumlah beberapa orang dalam satu rumah sehingga kesemuanya tampak keharmonisan dalam keluarga baik dibidang mental maupun spiritual.
Dari isteri-isteri beliau tersebut satu diantaranya telah melahirkan dua orang putera atau anak sebagai penyambung generasi atau zuriat yang bernama Muhammad Amin Badaly dan Ahmad Hafi Badaly.
2. Berdakwah dengan lemah lembut dan kasih sayang
KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani adalah seorang tokoh ulama zuriat Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang hidup dipenghujung abad kedua puluh yang disenangi oleh segenap lapisan masyarakat bahkan dikalangan pemerintahan. Ini terlihat dari majelis pengajian beliau yang dikunjungi oleh puluhan ribu kaum muslimin disetiap hari Kamis sore sampai malam Jum’at dan hari Ahad sore sampai malam Senin yang datang dari berbagai penjuru daerah Kalimantan Selatan. Dan pada hari Sabtu pagi khusus disediakan untuk ibu-ibu kaum muslimat.
Beliau adalah seorang ulama yang ramah dan kasih sayang terhadap setiap orang, terutama kepada anak murid beliau sendiri, karenanya beliau tidak segan-segan menegur apabila melihat hal-hal yang dianggap salah atau tidak tepat, hal ini semata-mata adalah karena kasih sayangnya beliau terhadap umat Nabi Muhammad Saw. Karena itu beliau sering menyerukan dengan ungkapan arti kata kota “Martapura”, menurut beliau adalah: “Marilah Taqwa Para Umat Rasulullah”.

F. Karya-Karya KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Beberapa hasil karya tulis KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani, antara lain:
- Risalah Mubarakah dalam bahasa Arab
- Manakib Asy-Syeikh Muhammad Samman al-Madani dalam bahasa Arab
- Ar-Risalat an-Nuraniyyah fi Syarh at-Tawassulat as-Sammaniyah, dalam bahasa Arab
- Nubzat min Manaqib al Imam al-Masyhur bil Ustadz al A’zham Muhammad bin Ali Ba’Alwi dalam bahasa Arab

G. Pesan-Pesan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Pesan-pesan yang sering disampaikan beliau dalam pengajian adalah:
1. Jangan bakhil (yakni hendaklah jadi orang yang pemurah), karena sifat bakhil adalah sifat madzmumah yang paling bandel dan tidak akan keluar sebelum sifat-sifat madzmumah lainnya keluar. Dan apabila keluar sifat bakhil ini berarti sifat-sifat madzmumah lainnya sudah keluar lebih dahulu. Dan sering beliau ucapkan bahwa di pintu surga tertulis: “Anti haramun ‘ala kulli bakhilin” (maksudnya pintu surga dilarang/haram dimasuki orang bakhil).
2. Jangan tertipu dengan karamah/keramat (yakni dengan segala keganjilan dan keanehan), karena keramat itu adalah anugerah dan pemberian Allah Swt kepada hamba-Nya bukan karena suatu kepandaian atau keahlian, karena itu janganlah terlintas atau berniat untuk mendapatkan keramat dengan melakukan ibadah atau membaca wirid karena keramat yang mulia dan tinggi nilainya adalah istiqamah di dalam ibadah.
3. Kaji dan gawi maksudnya tuntut ilmu kemudian amalkan.
Selain beberapa pesan di atas, KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani juga memberi beberapa poin wasiat bagi warga Kalimantan Selatan dalam menghadapi keterpurukan dan krisis akhlak pada zaman sekarang ini. Beberapa poin wasiat tersebut adalah:
1. Selalu berpegang teguh kepada Allah Swt dan Baginda Rasulullah Saw
2. Menghormati serta menjunjung tinggi kedua orang tua dan para ulama
3. Berbaik sangka terhadap sesama muslim
4. Murah Hati
5. Murah harta
6. Manis muka
7. Jangan pernah menyakiti orang lain
8. Mudah memaafkan kesalahan orang lain
9. Jangan saling bermusuh-musuhan
10. Jangan tamak, rakus dan serakah
11. Selalu yakin keselamatan itu kepada kebenaran
12. Jangan merasa baik daripada orang lain
13. Tiap-tiap orang yang iri, dengki, atau mau mengadu domba jangan dilayani, serahkan saja kepada Allah Swt
Wasiat ini ditulis beliau sekitar 20 tahun lalu, tepatnya pada 11 Jumadil Akhir 1413 H. meski wasiat ini ditulis dalam bahasa sederhana, namun makna yang terkandung di dalamnya sangatlah mendalam.

H. Akhir Hayat KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani
Di penghujung usia, beliau menderita penyakit berat yang sulit disembuhkan, hingga terakhir beliau dirawat di sebuah rumah sakit di luar negeri, sebuah negara tetangga. Dengan tenaga yang tersisa beliau pulang ke rumah dan tiba pada pukul 20.30 WITA Selasa malam 4 Rajab 1426 H. keesokan harinya pada pukul 05.10 WITA pagi Rabu 5 Rajab 1426 H atau lebih tepatnya 10 Agustus 2005 M. beliau pergi meninggalkan kita semua memenuhi panggilan Allah Swt. Jasad beliau dikebumikan di Pemakaman al-Mahya yang berada dalam kompleks ar-Raudhah dan disamping Mushalla ar-Raudhah tepatnya di samping makam paman beliau KH. Seman Mulia.

I. Haulan KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani sebagai Moment Refleksi Wasiat Beliau
Tradisi memperingati meninggalnya seorang ulama atau lebih dikenal dengan istilah “haul” dilakukan bertujuan untuk meneladani ketokohan ulama bersangkutan. Namun tradisi itu belakangan hanya bersifat ritual, sedikit orang yang hadir dapat merefleksikannya.
Sudah selayaknya momentum haul KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul dimaknai dengan kegiatan akbar dengan spirit menumbuhkan jiwa-jiwa ulama yang menjadi tuntunan dan tauladan bagi masyarakat. Bukan sosok yang terlena oleh arus dominasi politik praktis, hingga lupa bahwa sisi keulamaannya perlahan terkikis oleh nuansa kehidupan duniawi.
Sekarang kita telah memasuki tahun ke-7 wafatnya KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul. Sudah seharusnya bagi kita untuk melihat dan bercermin kepada diri kita dengan wasiat kebaikan yang diberikan oleh beliau sebagai acuan untuk melangkah lebih baik lagi di kehidupan yang penuh dengan materialistik duniawi sekarang ini.
Sungguh masyarakat tanah Borneo sangat kehilangan seorang sosok yang menjadi panutan, yang menjadi arahan dalam memberikan kebaikan melawan arus kehidupan dunia yang sudah mulai terkontaminasi hal-hal yang berbau kemunafikan, yang akan membawa setiap orang yang larut di dalamnya kepada kenikmatan yang hanya akan terasa sekejap mata.
Dalam sebuah harian kota terkemuka di Kalimantan Selatan Banjarmasin Post, penulis mengutip sebuah berita yang mengatakan kepadatan pada acara Haul Guru Sekumpul yang ke-7 di Kompleks Ar-Raudah, Sekumpul Martapura pada hari Minggu (27/5/2012), yang dihadiri oleh jemaah dari berbagai daerah Kalimantan dan luar Kalimantan mencapai 300 ribu jemaah. Ratusan kendaraan roda dua dan empat pun terlihat memadati seluruh ruas jalan.
Dari kutipan berita di atas dapat kita lihat betapa berharganya seorang Guru Sekumpul di mata para rakyat Banua khususnya dan juga seluruh rakyat Indonesia umumnya. Sudah saatnya wasiat kebaikan yang beliau tinggalkan bagi kita agar kiranya dapat diaktualisasikan dalam menghadapi kehidupan dunia yang kacau balau dengan rayuan pemanis yang akan selalu mengikis moral dan akhlak kita.
Beliau memang secara zhahir meninggalkan kita, namun sungguh pada hakikat, asa kita dapat menerima bahwa beliau masih berada disekitar kita, di dalam sanubari kita, dipikiran kita beliau akan terus bersemayam dengan kerinduan yang selalu membasuh kenangan akan nasihat dan ilmu yang diberikan beliau. Sungguh pengamalan nasihat dan ajaran yang beliau berikan sangat berarti dalam mengisi makna kehidupan kita yang kian hari makin kosong. Semoga Allah selalu memberi rahmat-Nya dan menempatkan beliau di tempat yang mulia. Amin

Rabu, 12 Agustus 2015

BIOGRAFI TOKOH NASIONAL

                  Biografi Presiden Soeharto

Soeharto dikenal sebaga satu-satunya Presiden di Indonesia yang memiliki masa jabatan terlama yaitu sekitar 32 Tahun. Dikenal dengan sebutan "Bapak Pembangunan" dan merupakan Presiden Kedua Indonesia setelah Soekarno, Soeharto di bawah pemerintahannya sukses mengantarkan Indonesia menjadi negara Swasembada dimana sektor dibidang pertanian amat berkembang dengan pesatnya melalui Program Rapelitanya. Tulisan kali ini akan mengulas tentang profil kehidupan atau biografi presiden Soeharto. Mantan Presiden Indonesia kedua ini dilahirkan di Kemusuk, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921 dari rahim seorang ibu yang bernama Sukirah dan ayah beliau yang merupakan seorang pembantu lurah dalam bidang pengairan sawah dan juga sekaligus seorang petani yang bernama Kertosudiro. Ketika berumur delapan tahun Soeharto mulai bersekolah tetapi ia sering berpindah-pindah sekolah. Awalnya ia sekolah di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean kemudian ia pindah ke SD Pedes dikarenakan keluarganya pindah ke Kemusuk, Kidul. Setelah itu kemudian ayahnya Kertosudiro memindahkan Soeharto ke Wuryantoro. Beliau kemudian dititipkn dan tinggal bersama Prawirohardjo seorang mantri Tani yang menikah dengan adik perempuan Soeharto.

CERITA HUMOR



Cerita Lucu

Kumpulan Cerita Lucu Banget


Cerita Lucu Nama Ambil Dari Al-quran

Doni dan Tono adalah sahabat sejati, keduanya baru saja di karuniai seorang anak. dan pada suatu saat meraka bertemu terjadilah percakapan berikut.

Doni : No, anak lo namanya siapa?
Tono : Azis, ambil dari Al-quran tuh
Doni : anak gue namanya juga ambil dari Al-quran
Tono : siapa?
Doni : Saitonirojim
#tibatibahening

Cerita Lucu Sariawan

Setelah Jalan jalan, Udin, memasuki pelataran sebuah rumah makan. Dia kelaparan. Dilihatnya masih ada satu tempat yang kosong, langsung dia menghampiri pelayan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan tanpa menunggu lama dia langsung menyantap hidangan. Lagi asyiknya makan, datanglah seorang cewek cantik. Wajahnya oriental, Pakai celana pendek. Karena semua tempat penuh, cewek itu lalu bergabung semeja dengan Udin. Jadi, satu meja dua tempat duduk. Udin terpana melihat kecantikan cewek itu, sampai-sampai dia menunda santapannya. Entah kenapa, tiba-tiba Udin tersadar dan dengan reflek dia menutup mulutnya pakai kedua belah tangannya. Si cewek yang melihat tingkah aneh Udin lantas bertanya,
Ce : "Mas, kenapa nggak makan. Panas dalam ya?".
Udin : (Geleng-geleng kepala).
Ce : "Susah buang air ya?".
Udin : (Tetap geleng-geleng kepala).
Ce : "Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?".
Udin : (Sambil membuka kedua belah tangannnya dari mulutnya), ”Iya, pecahnya besar sekali".
Rupanya bibir Udin sumbing.

Cerita Lucu Nenek sayang Cucu

Tini baru berumur dua setengah tahun, tapi cerewetnya bukan main.
Dan namanya saja anak kecil jadi kalau bicara juga ceplas ceplos (Maklum, Ibunya
dulu ngidam beo panggang ).Kadang-kadang ucapannya membuat malu ibunya seperti kalau sedang ada tamu Tini dengan santai bilang pada ibunya "Bu, Tini mau kencing" atau "Bu, Tini mau beAb .
Oleh sebab itu lah ibunya membuat istilah khusus untuk itu, yaitu kalau buang air
kecil harus bilang "Bu, Tini mau siul" dan kalau buang air besar, bilang "Bu, Tini mau nyanyi."Hal tersebut sangat diingat oleh Tini sehingga dia sendiri lupa apa kata asli dari dua hal itu.
Hal ini sudah berlanjut sampai lebih dari 2 bulan dan tidak pernah sekalipun Tini salah ucap. Dan si Ibu tidak pernah lagi dipermalukan oleh Tini di depan tamunya. Pada suatu waktu datanglah Nenek Tini dan berniat untuk menginap di rumah Tini dengan membawa oleh-oleh buah pepaya dari kampung. Namanya juga anak kecil yang sudah lama tidak ketemu sang nenek, maka Tini minta ijin pada ibunya untuk tidur bersama neneknya. Si ibu memperbolehkan sambil menasehati agar Tini tidak boleh ngompol, dan kalau sudah kepingin buang air harus bilang sama nenek supaya diantar ke kamar mandi.
Dengan gembira Tini langsung meng-iya-kan dan tidurlah si nenek dan cucunya. Mungkin karena terlalu banyak makan papaya pemberian si nenek, tengah malam Tini mulai merasakan perutnya mules. Karena ingat pesan ibu, maka Tini membangunkan neneknya yang sedang lelap tidur sambil berkata :
"Nek, nek. Tini mau nyanyi".
Dengan sabar si nenek menjawab :"Cu, ini sudah malam. Jangan nyanyi sekarang nanti tetangga pada bangun. Besok saja yaa..".
Tapi si Tini yang sudah mules berat memaksa neneknya untuk 'nyanyi' sekarang juga. Karena saking sayangnya pada si cucu, akhirnya si nenek setuju dan
katanya "Boleh nyanyi sekarang, tapi pelan-pelan aja nyanyi dikuping nenek."
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk

Cerita Lucu Toko Obat

Alkisah di suatu pasar di bilangan Jakarta ada 2 toko obat. Toko obat pertama milik wan Abud keturunan Arab, dan toko yang kedua milik koh Ahing orang keturunan tionghoa. Toko mereka bersebelahan, tapi toko koh Ahing lebih laris dibanding toko milik wan abud. Semakin hari semakin banyak saja pelanggan koh Ahing. Bahkan langganan wan abud juga ikut pindah ke toko sebelah milik koh ahing lantaran koh Ahing bikin promo "TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT". Wan abud semakin geram saja...
Suatu ketika wan Abud berniat jahat kepada koh Ahing dengan maksud merebut pelanggan koh Ahing dengan strategi nya..

Wan Abud: "sialan si ncek, toko ane jadi ga laku.. Biarin Ntar ane kerjain tuh orang. Ane pura2 sakit trus bilang ke orang2 kLo ane ga sembuh minum obatnya si Ahing".

Wan Abud: "permisi Koh Ahing.."
Koh Ahing: "Eh..wan Abud, tumben..ada apa? Toko nya juga kok blm buka, knp wan Abud?
Wan Abud: "Iya nih koh, ane lagi sakit. Mau beli obat sama ente. Kan obat ente terkenal manjur..sampe2 bikin iklan TIDAK SEMBUH UANG KEMBALI 3X LIPAT segala".
Koh Ahing: "Marah banget roman nya . Ente sakit apa wan Abud??"
Wan Abud: "Ane sakit mati rasa nih koh Ahing"
Koh Ahing: "oohh..mati rasa, saya ada obatnya yg mujarab". "Ling-ling..tolong ambil obat di kotak nomor 8 buat wan Abut" (teriak koh ahing kepada ling2 anak nya)

Tak lama berselang, ling-ling datang membawa obat yang diambil nya dari kotak nomor 8

Koh Ahing: "ini wan abud obat mati rasa nya. Langsung di minum aja wan Abud
Wan Abud: "Ane minum ni yee...
Saat obat baru sampai di lidah wan abud, ia merasakan hal yg aneh..lalu ia berkata
Wan Abud: ": Sialan luh koh, ini mah Kotoran KAMBING"
Koh Ahing: " ente bilang mati rasa wan abud, itu bisa ngerasain Kotoran KAMBING? "

Niat jahat wan Abut untuk merebut pelanggan koh Ahing pun gagal lantaran kecerdikan koh Ahing yg sudah membaca niat jahat wan Abud. Dengan perasaan kesal ia pun beranjak pulang ke rumah.

Di rumah ia menyusun rencana lain untuk menjatuhkan koh Ahing. kali ini ia tidak sendiri, tapi dibantu asisten nya yang bernama Udin

Wan Abud : " Udin lu besok ikut gw ke toko si Ahing, gw mo ngerjain dia. Ntar gw pura2 hilang ingatan trus lu minta obat hilang ingatan buat gw sama si Ahing". Trus gw pura2 ga sembuh, nnti lu triak ke orang2 kLo obat dia ga manjur trus lu minta uang ganti rugi 3x lipat
Udin : "Siap juragan

keesokan hari nya Udin dan wan Abud pergi ke toko koh Ahing
Koh Ahing: "eh udin..kenapa itu bos lu kya orang linglung??
Udin: "ini koh, bos saya sakit hilang ingatan, saya minta obat buat nyembuhin bos saya dari sakit hilang ingatan".
Koh Ahing: "Ada kok din, tenang aja." "Ling-ling, tolong ambil obat di kotak nomor 8" (koh Ahing meminta anaknya untuk mngambil obat di kotak nomor 8

yang awal nya berlagak seperti orang hilang ingatan, sembari meninggalkan toko koh Ahing wan Abud berkata
Wan Abud: "Dasar Ncek giLa...gw mau di kasih kotoran KAMBING lagi, sialan lu"
Koh Ahing: "kata nya hilang ingatan, itu masih inget sama Kotoran KAMBING.

Cerita Humor Ulang Tahun

Hari ini adalah hari yang (harusnya) spesial bagi Bambang, namun dia merasa tidak demikian di hari ulang tahunnya ini ketika dia baru membuka mata dia bukannya dapat ucapan "selamat" dia malah disambut oleh caci maki sang istri, kedua anaknya bertengkar hebat, dalam perjalanan ke kantor pagi tadi dia tejebak macet, belum lagi ban nya bocor, terus sesampainya di kantor pun rupanya tak ada yang menyadari hari ulang tahunnya pikirnya.

Untunglah ada Rika, sekertarisnya yang baik serta pengertian (plus cantik) yang mau menghiburnya.
"Bapak kelihatan murung, ada apa pak.?"
"Nggak, nggak ada apa-apa." Hufft rupanya Rika juga gak tau hari ulang tahunku.
"Emmm, bapak ntar habis pulang mau temenin rika makan nggak.? rika tau restoran enak yang kemarin baru dibuka." sambil mengedipkan mata.
"OK, baiklah".

Direstoran mereka berdua makan. Selesai makan mereka ke tempat karaoke. Kemudian malamnya Pak Bambang mengantar Rika ke apartemennya.
"Bapak mau mampir dulu.?, sebentar aja Pak..."
"OK lah, sebentar aja ya.." dari pada di rumah kena marah lagi pikirnya.

"Wah Rika gak nyangka ya kamu juga suka film gituan." Pak Bambang tak sengaja melihat beberapa film diantara beberapa koleksi DVD Rika di ruang tamu.
"Ah pak, cuma penasaran aja, hehe."
"Penasaran kok ada beberapa keping gitu...". Pak Bambang tersenyum.
Kemudian lama-lama pembicaraan menjerus ke hal-hal yang lebih.
"Emmm, pak Bambang saya permisi sebentar mau ke belakang ada sesuatu yang mau dibenerin. Bapak tunggu di kamar saya aja yahhh..." Rika mengedipkan matanya sambil tersenym manis.
Pak Bambang yang mengerti "KODE" itu pun beranjak ke kamar Rika sambil bersiul-siul.
"Heheheh.., Gak nyangka bisa "ginian" semudah ini sama Rika..." katanya dalam hati.

Tak lama Rika pun menyusul masuk. Dan Pak Bambang yang berbaring di atas ranjang dan sudah tak mengenakan sehelai benang pun hanya bisa TERPAKU melihat Rika membawa kue ultah bersama anak istri dan rekan-rekan kerja Pak Bambang.

Cerita Lucu Dua ORang Mati

Ada dua orang yang sudah mati ditanya malaikat penjaga gerbang sebelum masuk ke alam baka.

Malaikat: Kenapa kamu ada di sini?

Orang 1: "Sewaktu saya dikantor, saya diberitahu tetangga kalau istri
saya sedang berselingkuh dengan laki-laki lain di apartemen saya.
Karena itu saya langsung ngebut pulang. Sampai di rumah saya
obrak-abrik seluruh kamar mencari laki-laki itu. Marah nggak ketemu,
saya lempar apa saja yang saya temukan keluar jendela, termasuk koper
yang ada di samping tempat tidur. Saking emosinya saya kena serangan
jantung."

Malaikat: "Kalau kamu?" (tanya malaikat ke orang kedua)

Orang 2: "Hhh… saya ada di dalam koper yang dibuang tadi.."

Cerita Humor Kaki Kambing

Dalam sebuah pelajaran matematika, Ibu guru bertanya kepada murid.

Ibu Guru : Kaki ayam ada berapa, Bonar ?
Bonar : Dua bu
Ibu Guru : Bagus, sekarang jojon, kaki kambing ada berapa ?
Jojon : Delapan Ibu Guru
Ibu Guru : Bagaimana bisa begitu ?
Jojon : Coba hitung, 2 kaki depan, 2 kaki belakang, 2
kaki kiri dan 2 kaki kanan. Kan 2+2+2+2=8
Ibu Guru : Jojon, sungguh pintar kau seperti pejabat saja.

Cerita Lucu Maling

Alkisah suatu malam ada dua orang maling yang baru saja berhasil merampok sebuah warung
Maling 1 : Jon lu tadi ngambil barang apa aja?
Maling 2 : Gw ngambil perhiasan, duit sama TV LCD 32 inchi
Maling 1 : Kalo gw berhasil ngambil sendal si pemilik warung
Maling 2 : Jiah lu bego banget. Ngapain ngambil sendal. Kenapa ngga ngambil barang berharga oon.
Maling 1 : lu tuh yang bego. Gw ngambil sendal si pemilik warung supaya dia ngga bisa ngejar kita.
Maling Dua : ?!?!?!@##

SEJARAH PULAU KEMBANG

Sejarah Pulau Kembang

         A. Pendahuluan
Banjarmasin merupakan wilayah yang sebagian besar dikelilingi oleh air, karenanya selain dikenal sebagai negeri “seribu sungai dan seribu menara” hal ini disebabkan karena banyaknya sungai-sungai yang membentang ditengah-tengah Kalimantan Selatan khususnya kota Banjarmasin baik itu sungai kecil atau besar. Wilayah ini juga sangat populer dengan julukan “Negeri Lambung Mangkurat” dengan motto “waja sampai kaputing”. Hal ini dilatarbelakangi dari historikal sejarah Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin tempat berdirinya kerajaan Banjar dan anak-anak keturunannya yang penyebarannya sampai Hulu Sungai Utara.
Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin memiliki banyak potensi lokasi wisata untuk dikembangkan, baik berupa Wisata Alam, Wisata Buatan Modern, Wisata Religius, Wisata Sejarah/ Budaya dan Wisata Adat khas Melayu Banjar. Salah satu objek wisata yang dikembangkan daerah provinsi Kalimantan Selatan adalah objek wisata alam Pulau Kembang. Sesuai dengan ruang yang tersedia pada tulisan ini, penulis akan memaparkan sekilas sejarah Pulau Kembang.
  

               B. Legenda Pulau Kembang
Pulau Kembang berada dikawasan konservasi di bawah pemangkuan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Selatan seluas 60 Ha. Pulau yang terletak dikawasan muara Sungai Barito ini tidak dihuni manusia namun didominasi oleh fauna seperti kera ekor panjang dan bekantan. Meskipun tidak dihuni manusia pulau ini memiliki keterkaitan dengan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin. Pulau kembang juga biasa dijadikan tempat ziarah bagi orang-orang yang memiliki nadzar tertentu. Pulau ini juga sering dikunjungi oleh penduduk Kota Banjarmasin dari berbagai etnis terutama dari etnis Banjar dan Cina. Masyarakat meyakini pulau ini mempunyai riwayat serta mitos yang unik berdasarkan kepercayaan masyarakat yang ada
 C. Asal Mula Pulau Kembang
Dahulu diantara nusantara terdapat kerajaan-kerajaan, baik kerajaan yang besar maupun kecil. Di Banjarmasin tepatnya Muara Kuin berdiri sebuah Kerajaan. Dalam penuturan yang diterima masyarakat secara turun-temurun diceritakan bahwa dalam kerajaan tersebut ada seorang Patih yang sangat sakti, berani dan gagah perkasa bernama Datu Pujung.]
Datu Pujung ini merupakan andalan dan benteng pertahanan terhadap orang-orang yang ingin menguasai atau berbuat jahat pada Kerajaan Kuin. Suatu ketika seperti yang dikisahkan orang tua dahulu datang sebuah kapal Inggris dengan membawa penumpang yang moyoritasnya orang Cina. Mereka diketahui ingin tinggal dan menguasai kerajaan Kuin. Untuk tercapainya niat mereka itu tentu mereka harus berhadapan dengan Datu Pujung. Ada ketentuan dan persyaratan yang diberikan oleh Datu Pujung jika ingin menguasai Kerajaan Kuin yaitu harus dapat melewati ujian yang ditetapkan yakni mesti bisa membelah kayu besar tanpa alat atau senjata. Ternyata persyaratan dari Datu Pujung ini tidak dapat dipenuhi oleh mereka yang ingin menguasai kerajaan tersebut. Demikian setelah itu Datu Pujung memperlihatkan kesaktiannya dan dengan mudah membelah kayu besar itu tanpa alat. Datu Pujung membuktikan kepada orang-orang yang datang berlayar itu bahwa persyaratan yang diajukan bukanlah omong kosong atau sesuatu yang mustahil. Disebabkan para pendatang yang ada dalam kapal Inggris itu tidak dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, maka oleh Datu Pujung diminta untuk membatalkan niat mereka menguasai kerajaan Kuin dan agar segera kembali ke negeri asalnya. Namun mereka bersikeras ingin tinggal dan menguasai Kerajaan Kuin sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena mereka mamaksakan kehendaknya, akhirnya Datu Pujung dengan kesaktiannya menenggelamkan kapal beserta seluruh penumpang yang ada didalammnya.
Setelah sekian lama, bangkai kapal yang ada dipermukaan air itu menghalangi setiap batang kayu yang hanyut. Dari hari ke hari semakin banyak kayu-kayu yang bersangkutan hingga menjadi sebuah tumpukan dan kemudian dari tumpukan itu tumbuhlah pepohonan hingga jadilah sebuah pulau yang ada di tengah sungai. Cerita tentang tenggelamnya kapal dengan para penumpangnya yang kebanyakan etnis Cina tersebut menyebar dari mulut ke mulut. Sehingga mereka yang berasal dari keturunan Cina pun banyak yang mengunjungi pulau tersebut untuk mengenang dan memberikan penghormatan kepada jasad yang terkubur di situ. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya sebuah tempat penyembahyangan orang Cina .Maka jadilah pulau ini sebagai tempat penyampaian doa dan nadzar, terutama bagi  mereka yang mempunyai ikatan batin atas keberadaan pulau itu.

 
Gambar: tempat pemujaan Tionghoa dan replika monyet putih
 
Dahulu satiap orang yang berkunjung ke sana membawa sejumlah untaian kembang (bunga-bungaan), dan karena berlangsung sepanjang waktu dengan waktu yang lama terjadilah tumpukan kembang yang sangat banyak. Mereka yang melintasi pulau itu selalu melihat dan menyaksikan tumpukan kembang yang begitu banyak. Karena selalu menarik perhatian bagi mereka yang melintasi tempat ini dan menjadi penanda maka untuk menyebutnya diberi nama dengan Pulau Kembang. Lama-kelamaan nama Pulau Kembang semakin dikenal dan ramai dikunjungi orang dengan niat dan tujuan yang berbeda-beda. Misalnya ada yang mengeramatkan atau sekedar ingin tahu keberadaan Pulau Kembang yang telah melegenda itu. Sekarang pun masih banyak ditemui kunjugan dari mereka yang punya hajat tertentu.
                 D. Asal-Usul Kera Penghuni Pulau Kembang
Dari manakah asal usul kera Pulau Kembang ? dalam sebuah cerita disebutkan ada salah satu dari keturunan raja di Kuin tidak dikaruniai keturunan. Menurut ramalan ahli nujum pada saat itu jika ingin memiliki anak maka harus berkunjung ke Pulau Kembang dengan mengadakan upacara badudus (mandi-mandi). Ramalan dan nasihat ahli nujum ini dilaksanakan oleh kerajaan. Setelah beberapa waktu sepulang mengadakan upacara di Pulau Kembang ternyata istri dari keturunan raja yang dimaksud hamil. Begitu bahagianya keluarga raja mendengar hal gembira tersebut. Maka raja yang berkuasa memerintahkan petugas kerajaan untuk menjaga pulau tersebut agar tidak ada yang merusak dan mengganggunya.
Petugas kerajaan yang mendapatkan perintah menjaga Pulau Kembang itu membawa dua ekor kera besar, jantan dan betina yang diberi nama si Anggur. Konon menurut cerita yang beredar setelah sekian lama petugas kerajaan ini menghilang secara ghaib tak diketahui kemana perginya. Sedangkan kera yang ditinggalkan berkembang biak dan menjadi penghuni Pulau Kembang.
          E.  Foto-foto di Pulau Kembang
Gambar: ucapan selamat datang untuk para pengunjung Pulau Kembang
 
Gambar: Kumpulan kera penghuni Pulau Kembang (kera berekor panjang)

Gambar: tempat pemujaan Tionghoa dan replika monyet putih (Hanoman)

Gambar: Pulau Kembang di lihat dari setelit


Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah  administratif  kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan. Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 788/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha.
Datu Pujung adalah sebuah gelar. Adapun nama asli beliau adalah Aria Malangkan tinggal di Tangga Ulin Amuntai, beliau hidup bertepatan padamasa pemerintahan Pengeran Suryanata sampai pemerintahan Pangeran Suriansyah. Beliau adalah salah seorang Datu diantara Datu-datu lainnya dalam hikayat Datu-datu Banjar. Beliau juga seorang Patih dari Kerajaan Banjar.
Yaitu suatu tempat untuk pemujaan bagi etnis Tionghoa disertai replika monyet putih (Hanoman) sebagai sebuah simbol penjaga Pulau Kembang.
http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/02/26/asal-usul-pulau-kambang-dan-kera-penghuninya/
Wahyudi Ilham,  Bambang Subiyakto, Titik Sundari dkk, Pesona Taman Wisata Alam Pulau Kembang; Hikayat Si Anggur-Raja Kera Penguasa,

Si Palui

Kisah Cendol Anak Palui




Lawas kada bu lik matan madam, makanya imbah bulik ka pahuluan Palui pasti mancari makanan nang dahulu rancak dimakannya wayah masih badiam di kampung.
Siang itu Palui wan anak singgah di warung Pakacil Isul. Rupanya imbah matan bajalanan ka pasar lalu inya badua kahausan. Wayah mamasan banyu, datang Garbus wan Tulamak mamaraki. “Aku dandaman banar wan makanan wan minuman banua kita ini Bus ai,” ujar Palui sambil manjumput wadai lamang.
“Maksud ikam makanan atawa nginuman banua itu, kaya bingka, lamang, pupudak alias susunduk lawang, cincin, lupis, apam batil, cingkaruk, papare, balungan hayam, tamasuk jua kalalepon,” ujar Garbus manyambati.

“Bujur Bus ai, tapi nang ikam sambati itu hanyalah ngaran wadai-wadainya haja, balum lagi ngaran makanan wan nginumannya. Cuntuhnya antara lain adalah nasi kabuli, katupat kandangan, nasi pundut, lapat,” ujar Palui.
“Ada lagi nang balum ikam sambat Lui ai,” ujar Tulamak umpat manyahut.
“Napa Mak yang balum kami sambat,” ujar Garbus.
“Itu ngaran nginuman nang dinginum ulih anak Palui,” ujar Tulamak manunjuk anak Palui pahalusnya nang duduk diasuhannya.
“Nginuman ini ngarannya dawet,” sahut Palui.
“Dawet itu bahasa Jawa Lui ai, kalu bahasa kita di sini ngarannya cendol basantan bagula dan nang istimewanya gulanya adalah gula habang,” ujar Tulamak.
“Cendol itu ada dua macam Lui ai, yaitu cendol baras wan cendol sagu,” ujar Garbus.
“Aku paham haja dan samunyaan sudah jua tarasani. Hanya anakku ini nang hanyar tahu nginuman cendol, makanya inya katuju banar,” ujar Palui.
“Aku tadi mulanya handak jua nginum cendol tapi tapaksa kada jadi karna malihat anak Palui,” ujar Tulamak mambisiki Garbus.
“Napa kaitannya antara cendol wan anak Palui itu Mak?” ujar Garbus hiran.
“Cuba itihi bagamat, itu hingus anak Palui nang parsis kaya cendol baras balilihan masuk ka cangkirnya,” ujar Tulamak manyirit sambil bakirik galianan.
“Hiih, aku katuju banar jua cendol baras ini, aku wan anakku parak habis dua cangkir. Apalagi nang dinginum anakku ini rasanya manis-manis masin,” ujar Palui pina kanyamanan banar.
“Pantas haja rasanya manis-manis masin karna tacampur hingus anaknya,” ujar Garbus taumpat manjalujuk handak muak.
“Kanapa maka handak muak Bus, ikam urang banua kada mambiasakan nginum dawet alias cendol ini. Mustinya kitalah nang mahidupakan usaha bubuhan warga kita jua,” ujar Palui banasihat.
“Hiih, kami paham haja tapi lain itu alasannya Lui ai,” ujar Garbus wan Tulamak kada handak mangisahakan alasan nang sabujurnya.

CARA ALAMI MENCEGAH KANKER

                      8 Cara Mencegah Kanker Secara Alami


Cara mencegah kanker secara alami sebenarnya adalah dengan cara menghindari penyebab-penyebab kanker yang terkait dengan kebiasaan buruk dan pola makan yang tidak sehat. Cara pencegahan kanker ini tidak menggunakan obat-obat kimia meski nanti akan direkomendasikan obat herbal kanker yang bisa juga digunakan untuk mencegah penyakit kanker yang paling efektif, karena cukup dengan mengkonsumsi obat herbal anda sudah melakukan tahap pencegahan kanker. Bagaimana cara pencegahan kanker secara alami ?

Inilah 8 Cara Mencegah Kanker

#1 Menghindari Rokok

Merokok dapat mengakibatkan kanker, itu sudah jelas. Tahukah anda bahwa penggunaan tembakau yang ada dalam rokok merupakan penyumbang satu pertiga bagian masyarakat yang meninggal karena kanker. Ini adalah angka yang cukup besar.

Sangat jelas merokok memiliki dampak negatif terhadap kesehatan dan telah diketahui secara luas bahwa bukan hanya kanker yang berpotensi hinggap di tubuh para perokok, tetapi masih banyak penyakit lainnya.

Rokok termasuk penyebab kanker yaitu pada sejumlah kanker seperti kanker paru-paru, kanker tenggorokan, kanker mulut, pankreas, ginjal, kandung kemih, kanker serviks, prostat, kanker usus besar , kanker lidah, dan rectum. Jadi, kepada para perokok, sadarilah akan dampak ini!

#2 Mengkonsumsi Buat dan Sayur

Sayuran dan buah memang terbukti akan memberikan kesehatan kepada tubuh. Sebuah penelitian menyatakan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan dengan kadar serat tinggi seperti sayuran hijau, buah-buahan, atau dengan daging yang rendah lemak, maka mereka akan memiliki risiko jauh lebih sedikit terserang berbagai kanker. 
cara mencegah kanker
Buah dan Sayur Baik Untuk Mencegah Kanker

Kanker apa sajakah yang bisa anda hindari dengan mengkonsumsi sayuran dan buah ini? Setidaknya ada kanker prostat, kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker perut, dan kanker pankreas yang dapat Anda hindari apabila mengkonsumsi sayuran dan buah secara teratur. Jadi, ayo kita mulai hidup sehat dengan sayuran dan buah  :-)

#3 Menjaga Berat Badan agar Tetap Ideal

Biasanya kelebihan berat badan itu akan menimbulkan berbagai resiko seperti kolesterol tinggi. Dengan adanya kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kanker. Adapun kanker yang biasa terjadi pada orang yang obesitas seperti kanker ginjal, esofagus, endometrium, kanker usus, rektum, kanker serviks, kanker payudara dan organ lainnya.

Lebih parah lagi karena jika semakin gemuk seseorang maka akan semakin tinggi risiko terserang kanker. Tentu saja, tidak semua orang gemuk akan terserang kanker. Jadi, bagi anda yang saat ini sedang gemuk, tidak usah cemas berlebihan :-)

#4 Berolahraga Secara Teratur

Berkaitan juga dengan cara mencegah kanker pada poin 3, karena berolah raga bisa menurunkan kolesterol tinggi sehingga berolahraga secara teratur bisa mencegah kanker. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berolahraga selama 30 menit perhari adalah hal yang sangat penting. Cara itu terbukti dapat menurunkan risiko kanker usus besar dan bahkan mungkin kanker payudara.

#5 Membatasi Asupan Alkohol

Sebenarnya bukan membatasi tapi tidak menggunakan sama sekali, karena alkohol dilarang dalam islam.  Apalagi alkohol dapat menyebabkan kanker hati, kanker payudara, kanker otak, kanker usus besar, rektum, faring, laring, mulut, tenggorokan dan kerongkongan. Apalagi kalau alkhol ini dicampur dengan tembakau, maka akan  semakin masuk ke dalam risiko besar kanker.

#6 Menghindari Paparan Sinar Matahari

Terkena sinar matahari secara terus menerus sangat berbahaya bagi tubuh. Terutama pada bagian kulit. Penelitian mengungkapkan bahwa efek paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan penyebab nomor satu kanker kulit.

Batasi waktu dibawah sinar matahari secara terus menerus. Bila itu memang anda memang harus berada dibawah sinar matahari karena urusan pekerjaan misalnya, maka sebaiknya pakailah pelindung kulit. Usahakan terus memakai pelindung bila harus berhadapan dengan sinar matahari secara langsung. Bagi seorang perempuan, akan lebih baik menggunakan jilbab jika hendak bepergian.

#7 Menghindari Karsinogen

Karsinogen adalah zat yang menyebabkan penyakit kanker. Hindari zat ini dengan cara membersihkan lingkungan Anda dari bahan kimia beracun dan berbagai penyebab kanker. Pastikan udara dan air yang Anda minum adalah sesuatu yang higienis, makan makanan bebas dari nitrat, racun dan pestisida serta bebas dari paparan radiasi. Jangan lupa juga anda harus hati-hati dengan pengawet dan pewarna pada makanan.

#8 Cara Mencegah Kanker dengan Konsumsi Obat Herbal

 

cara mencegah kanker
Cara mencegah kanker dengan Green Palapa
Kalau anda tidak terbiasa melakukan ke 7 hal di atas, jangan khawatir, karena masih ada cara ke 8 yaitu cara pencegahan kanker dengan menggunakan obat herbal. Ini merupakan cara mencegah kanker yang paling efektif dengan di barengi pola hidup sehat.

Obat herbal yang saya rekomendasikan disini adalah obat herbal yang bisa mengobati kanker dan juga sekaligus bisa mencegah kanker. Obat herbal kanker dengan nama Green Palapa ini adalah produk yang sangat unggul dalam mencegah kanker. Obat herbal alami ini merupakan produk yang di hasilkan dari gabungan beberapa daun yang memiliki kualitas klorofil yang sangat baik, antara lain Daun Katuk (sauropus androgynus), Daun Cincau (cyclea barbata), dan Daun Mint.

Green Palapa terbuat dari 7 tanaman herba hijau, mulai dari Sambiloto, si raja pahit penakluk aneka penyakit, sampai Sirsak yaitu daun anti kanker yg 10.000x lebih hebat dari kemoterapi.